02 December 2016

Monthly Insight: Football is (My) Passion


Lari.. lari.. lari... Tendang dan berlari.. Berjuanglah, Tsubasa.. Pahlawan Kitaaa... 
Jeeenngg.... Jeengg....

Masih ingat sama lagu di atas? Potongan lagu di atas adalah sepenggal lirik dari lagu OST Captain Tsubasa yang populer saat saya masih SD. Kalau kalian juga tau, berarti kita seumuran. Hahaha...

Oh iya, mampir ke blog istri saya ya kalo sempet (sempet-sempetin laah..) >>sini<<

Terus, apa hubungannya lagu Tsubasa sama judul yang saya buat di atas?
Ada dikit...
Menurut saya, serial anime yang satu ini adalah salah satu legenda cerita tentang sepakbola. Quote "bola adalah teman" jadi booming dimana-mana. Yang menarik buat saya, bukanlah aksi akrobatik Tsubasa yang punya jurus kemenangan dengan overhead kick-nya, bukan juga Tachibana bersaudara yang punya jurus naik-naik ke tiang gawang itu, bukan, itu nggak mungkin banget dan ngapaiiiin?!?!. Buat saya, inspirasi yang bisa diambil dari tokoh Tsubasa dan kawan-kawan adalah: 
Sebesar apa passion-mu?

Dari serial anime "Captain Tsubasa", ada beberapa pemain sepakbola asli (di dunia nyata) yang terinspirasi dari ceritanya dan menjadikan sepakbola sebagai pilihan karir mereka. Begitu luar biasanya pengaruh anime dan manga dari serial yang satu ini, sampai-sampai ada sepenggal cerita dari sini yang mengatakan bahwa hampir semua pemain Jepang terinspirasi dari cerita Tsubasa dan bermain pada posisi midfielder di awal-awal karier mereka. Trus yang jadi kiper cuman bisa mbatin, "Trus nggak ada yang mau njaga gawang nih?". Tsubasa dan kawan-kawan memiliki mimpi supaya Jepang bisa menjuarai turnamen World Cup. Memang terkadang mimpi itu harus setinggi langit, tapi awas, inget, jatuhnya sakit, dan kita nggak bisa memilih untuk jatuh diantara bintang-bintang. Bintang terdekat dari Bumi adalah matahari. Mau kebakar? Hahaha.. Oke, lupakan.

Tim Jepang di Dunia Paralel Juara World Cup (Image Source)
Kembali lagi ke ceritanya Tsubasa. Nah, untuk meraih mimpi itu, mereka bekerja keras dengan latihan. Ceritanya di anime memang kebanyakan latihan shooting, paling nggak kalaupun buntu nggak dapet gol, bisa nendang jarak jauh lah, oke bisa diterima. Kerja keras Tsubasa dan kawan-kawan membuahkan hasil dan mereka direkrut klub-klub top eropa macem Catalunya (Barcelona), FC Piemonte (Juventus) dan Grunwald (Hamburger SV). 

Ada cerita menarik di dunia nyata. Pada tahun 2002, Jepang-Korea (yang selatan ya, Bro!) menang bidding untuk jadi tuan rumah World Cup, masyarakat Korea (dan yang jelas) Jepang bersuka cita. Otomatis, Jepang dan Korea sama-sama bertanding di perhelatan World Cup tahun 2002. Yang nggak kalah fenomenal, 2 negara itu sama-sama lolos dengan status "juara grup". Korea yang saat itu non-unggulan, bisa mengalahkan Portugal dan Polandia, nahan imbang USA, lolos ke babak 16 besar sampai semifinal, walaupun gagal di perebutan juara ke-3, merupakan tim yang fenomenal. Jepang lain cerita, lagi. walaupun lolos sebagai juara grup, di babak 16 besar harus tumbang di tangan Turki. Walaupun begitu, perjuangan Jepang di negerinya sendiri mendapat apresiasi yang luar biasa dari warga negaranya.

Lain cerita waktu Leicester yang akhirnya meraih gelar juara musim 2015/2016 yang lalu di sisa 2 pertandingan, setelah memimpin klasemen dari pekan ke-23. Mereka menunjukkan kepada dunia bahwa mereka bisa, dengan passion dan mimpi yang tinggi. Musim ini, mereka masih berjuang di papan tengah klasemen, tapi bukan tidak mungkin akan ada kejutan, bukan? Mereka cukup nyaman karena sudah memastikan diri lolos fase grup Champions League dengan status juara grup dan belum terkalahkan (karena musim sebelumnya juara, jadi ikutan Champions League, red). Hmm, kira-kira mereka bisa juara UCL nggak ya? Bisa jadi. Ya, tentu saja untuk meraih mimpi yang lebih besar perlu pengorbanan yang lebih besar. Tapi saya berharap, seenggaknya mereka bisa sampai 8 besar, sukur-sukur masuk final, hehehe.

Keren Abis Tim Ini di Musim 2015/2016 (Image Source)
Cerita menarik lain datang dari perhelatan EURO 2016, dimana Portugal menjadi juara dengan bekal hasil imbang di hampir semua pertandingan dan bermain lebih dari 90 menit di fase knockout. Tapi yang menarik buat saya adalah perjuangan tim non-unggulan Islandia (Iceland) dari awal sampai akhirnya tumbang di tangan Perancis (Yeah, you must be down to the earth in the end). Banyak orang yang berharap mereka keluar sebagai juara seperti cerita Leicester di tahun yang sama. Tidak hanya tim yang bermain penuh gairah dan semangat juang tinggi, di negeri yang berpenduduk setara 4,5 kali kapasitas Old Trafford ini, para pendukungnya nggak kalah semangat. Mereka kompak memberikan "Viking Clap" ketika tim kesayangan mereka tumbang di babak 8 besar dan seolah berkata:
It's okay, you have tried your best to amuse us! You still win our hearts 
Merinding liatnya (Image Source)
Saya punya tim favorit saya sendiri, namanya Manchester United FC, atau disingkat MU aja biar gampang ngetiknya. Berarti, saya fansnya MU? Iya. Saya fans MU dari awal-awal tahun 2004. Nggak tau sengaja atau bukan, saya pernah baca berita berjalan di salah satu TV, ceritanya David Beckham mau keluar dari MU soalnya lagi berantem sama Ferguson. Waktu itu saya udah tau Beckham itu yang mana (ya iya lah, siapa yang nggak tau, nggak usah fans bola, ibu-ibu juga tau :D). Dari situ saya tau, kalo Beckham main di MU, udah, nggak tertarik mencari tau lebih dalam. Padahal itu salah satu sinyal kuat bahwa di masa depan saya akan jadi "Die Hard United Fans", hohoho.

Waktu itu saya punya teman yang juga fansnya MU (Sebut saja Rembes). Dikenalkanlah saya dengan dunia sepakbola sama si Rembes ini, padahal sebelum-sebelumnya saya cuman tau sepak bola ya dari pertandingan World Cup 2002 dan 1998. Untuk yang terakhir ini saya taunya cuman Perancis jadi juara, udah. Siapa pemain-pemainnya, yang jadi pemain terbaik siapa, mana tau saya, hahaha. Saya bahkan pernah dibully temen-temen SD gara-gara nggak tau sama sekali tentang sepak bola (bodo amat!). Saya akhirnya juga ikutan jadi fansnya MU karena ada 1 nama pemain yang waktu itu saya nggak tau di namanya ada "C"-nya itu kepanjangannya apa, dan sekarang sudah jadi bintang lapangan dan luar lapangan: Cristiano Ronaldo. Dari situ saya mulai cari-cari tau tentang MU, nanya-nanya ke temen-temen (waktu itu saya udah SMP) sambil baca-baca koran di sekolah (bukan di perpusnya ya, tapi ada temen yang beli koran terus dibaca rame-rame di kelas, duh! :D

Perubahan Mas Krisno dulu dan Sekarang (Image Source)
Saya jadi kepikiran baca koran sendiri di rumah. Sejak saat itu, tiap kali ada koran datang ke rumah pagi-pagi sekali, saya langsung ambil bagian yang judulnya "Sportainment" (korannya Jawa Pos) dan baca dari halaman awal sampai akhir. Ternyata dikit ya beritanya, saya nggak puas. Pernah waktu udah nggak ada berita sepakbola yang dibaca lagi, saya baca kolom-kolom berita itu sampai saya hafal isinya, hahaha, masa mudamu nak. Berita terupdate saya tentang MU waktu itu cuman MU menang, MU kalah, yang ngegol-in Rooney, kalo nggak gitu Nistelrooy, gitu-gitu aja. Dunia saya pun berubah ketika saya tau, liga inggris disiarkan di TV. Saya lupa channel TV yang mana, tapi waktu itu Premier League nggak se-premiere sekarang siarannya. Dari jam 7 malam sampai tidur jam 1 pagi sering saya alami setiap akhir pekan. Apalagi kalau MU main, hampir selalu saya tonton walaupun sambil ngantuk-ngantuk (ini sebenernya nggak baik dan jangan ditiru). Hari Seninnya tinggal berbagi cerita tentang keseruan pertandingan yang kemarin-kemarin.
Cara tercepat hafal nama-nama pemain adalah main PES, Winning Eleven, atau Football Manager
Pemain Ini Ada Beneran Nggak Sih? (Image Source
Sampai sekarang saya masih mendukung tim kesayangan saya itu. Kalau ditanya apakah saya pernah mendukung tim lain? Selalu. Saya fans semua tim sepak bola. Saya suka dengan gaya permainan Man City yang sekarang (rival sekota MU), saya mesti kepincut dengan taktik yang diterapkan Arsene Wenger (Arsenal), dan saya sangat mengagumi permainan Messi dan Ronaldinho, terutama Messi dari waktu ke waktu. Mungkin buat beberapa orang, bisa dibilang saya "fans karbitan", biarlah. Saya melihat olahraga yang satu ini bukan dari sudut pandang tim yang saya dukung saja, MU misal, tapi buat saya sepakbola adalah sebuah seni dan passion.

Kalau sempat, ketika melihat pertandingan, perhatikan gerakan para pemain itu ketika berlari membawa bola atau kiper-kiper yang "terbang" menepis bola yang mau masuk ke gawang, atau pergerakan satu tim yang berusaha membongkar formasi tim lawan, enak liatnya. Kalau masih bingung kenapa 1 bola dibuat rebutan 22 orang pemain dan ditendang-tendang, berarti Anda belum melihat di mana keindahannya. Saya pribadi juga nggak bisa menjelaskan seninya berbentuk seperti apa, pokoknya ya gitu tadi, hehehe. Itulah kenapa ada ratusan bahkan puluhan ribu orang rela datang ke stadion untuk menonton langsung pertandingan sepak bola. Karena mereka bukan hanya datang untuk mendukung tim kesayangan mereka. Menurut saya lebih dari itu, karena mereka datang ke sana untuk melihat pertunjukan seni yang indah. Jadi, kebayang kan gimana serunya seisi stadion waktu gol, apalagi golnya beranak pinak seperti kelinci.

So, yang hari gini masih membanding-bandingkan Messi dan Ronaldo, dan selalu meributkan siapa yang terbaik dan siapa yang lebih baik dari siapa, saya hanya bisa berkata:
Football is about passion guys!   
(Image by #rms7)

Sumber dan Link Terkait:

Pengalaman Pribadi

https://farahgeena.blogspot.co.id/

https://www.tofugu.com/japan/soccer-in-japan/

http://www.wallpapersxl.com/wallpaper/1679x1198/captain-tsubasa-562174.html?ex=true

http://www.fifa.com/worldcup/archive/koreajapan2002/

https://www.premierleague.com/tables?co=1&se=42&mw=-1&ha=-1

http://www.uefa.com/uefachampionsleague/season=2017/standings/index.html

http://www.worldatlas.com/articles/the-10-least-densely-populated-places-in-the-world-2015.html

https://www.youtube.com/watch?v=gTq_vvyScTc

http://www.mirror.co.uk/sport/row-zed/sheep-clap-wales-fans-take-8364353

http://www.eonline.com/news/554315/this-geeky-old-photo-of-cristiano-ronaldo-is-the-best-thing-you-ll-see-all-day

http://www.redcafe.net/threads/football-manager-wonderkids-who-never-were.394607/page-3

No comments:

Post a Comment