13 November 2016

Aku dan Fotografi

Padang Ilalang (dok. pribadi)

Aku melihat dari balik lensa kamera, ku melihat dunia dalam sudut pandang berbeda...

Sebenarnya saya suka dunia fotografi itu awalnya dari ketidaksengajaan.
Waktu itu nggak tau kenapa, Ibu Suri (Ibu saya, red.) mengajak saya dan adik jalan-jalan ke Jalan Kramat Gantung (dekat Tugu Pahlawan) untuk "liat-liat" kamera. Kata Ibu, kamera yang biasa dipakai kurang memuaskan, jadi mau cari yang bagusan sekalian. Akhirnya tibalah di sebuah toko retail resmi yang men-display beberapa kamera D-SLR (Digital Single-Lens Reflex). Tibalah pilihan pada salah satu merek kamera, yang menurut saya kurang umum dipakai waktu itu. Ketika itu Ibu mau beli karena rekomendasi dari kakak sepupu yang kebetulan ikut jalan-jalan juga, terus dapet penawaran menarik 2 lensa, narrow view dan wide view lens plus tripod, wow. Dibelilah kamera itu, dicoba di dalam ruangan, karena saya tertarik cara kerjanya kamera ini, saya "mainan" kamera ini, pengen tau hasil fotonya kayak gimana. Nggak lama setelah itu, Ibu pun berkata yang kurang lebih gini:
Ibu bingung makenya, kamu mau tah, Nak? Yawes buat kamu aja.
Aku Bebas... (dok. pribadi)
Oke, akhirnya sejak saat itulah saya "berteman" dan sering ajak kamera yang saya kasih nama Olim ini jalan-jalan. Mau ke gunung, ke pantai, sampai acara-acara kampus saya bawa Olim buat hunting foto-foto baru yang akhirnya saya bikinin folder-folder khusus hasil jepretan saya. Gairah fotografi saya meningkat saat berada di ruang terbuka/outdoor. Dari balik lensa kamera itu saya sudah menghasilkan beberapa foto yang, yaah walaupun nggak bagus-bagus banget dibandingin hasil fotonya para fotografer profesional dan cuman menang lomba sekali (sedikit congkak, haha...), membuat saya terbuka tentang dunia seni fotografi yang luas.
Fotografi adalah seni menggambar dengan cahaya. Tombol shutter sebagai kuas, dan detektor sebagai kanvasnya
Obat vs Racun (dok. pribadi)
Semua orang bisa jadi fotografer. Kalo kata Om Darwis Triadi, semua orang yang megang kamera dan menghasilkan gambar berupa foto disebut fotografer. Belajar fotografi itu susah-susah gampang. Ibaratnya kalau melukis, harus tau mau bikin gambar apa, menentukan obyek dan komposisi yang pas. Kalau pake kamera D-SLR, kombinasi dasar dari shutter speed, aperture dan ISO inilah yang menghasilkan foto berkualitas. Walaupun masih banyak aspek lain seperti komposisi, pencahayaan, dan lain sebagainya yang terus terang susah saya pelajari karena kreativitas saya jauh di bawah rata-rata, alias saya kurang kreatif, hahaha. Hmm, tapi sayangnya ilmu seperti ini nggak bakal masuk ke kurikulum pendidikan di negara kita dalam waktu dekat ini.
Semua orang bisa menjadi fotografer, dan yang menentukan bagus atau tidaknya foto itu adalah taste dari si fotografer, bukan kamera.
Sang Pesolek (dok. pribadi)
Saya sempat berpikir hobi saya yang satu ini bisa saya jadikan hobi yang menghasilkan uang. Setelah ikut beberapa lomba dan akhirnya kalah, saya sadar kalau di luar sana banyak orang-orang yang lebih jago dari saya dan jauh lebih berpengalaman. Tentu saja saingan saya pasti banyak. Dengan ilmu yang nggak seberapa dan memang harus diakui kalau mau sekolah fotografi itu mahal, saya menyerah *sedih*. Bisa dibilang, saat ini saya sudah meninggalkan dunia tempat saya bermain-main dengan lukisan cahaya. Lagipula, rutinitas wara-wiri di laboratorium dan tuntutan menyelesaikan skripsi sudah menjadi kebiasaan saya sebagai mahasiswa tingkat akhir (alesan, haha). Pada akhirnya si Olim pun berpindah tangan ke adik, yang sering dia pakai untuk keperluan acara-acara pentingnya itu dan saat ini sudah berpindah tangan lagi ke kakak sepupu. Tidak ada ilmu yang tidak berguna. Sedikit banyak, ilmu fotografi dasar yang sudah saya pelajari secara otodidak itu, masih berguna waktu saya mengambil foto dengan kamera HP saya.
Walaupun tidak se-intens waktu saya bermain dengan Olim, gairah itu belum padam.
Jadilah Cahaya dalam Gelap (dok. pribadi)



Sumber & Link terkait:

https://en.wikipedia.org/wiki/Digital_single-lens_reflex_camera

https://fa7graphy.wordpress.com/2013/09/22/memahami-kamera-dslr-dan-teori-dasar-fotografi/

Pengalaman pribadi

No comments:

Post a Comment