Padang Ilalang (dok. pribadi) |
Aku melihat dari balik lensa kamera, ku melihat dunia dalam sudut pandang berbeda...
Sebenarnya saya suka dunia fotografi itu awalnya dari ketidaksengajaan.
Waktu itu nggak tau kenapa, Ibu Suri (Ibu saya, red.) mengajak saya dan adik jalan-jalan ke Jalan Kramat Gantung (dekat Tugu Pahlawan) untuk "liat-liat" kamera. Kata Ibu, kamera yang biasa dipakai kurang memuaskan, jadi mau cari yang bagusan sekalian. Akhirnya tibalah di sebuah toko retail resmi yang men-display beberapa kamera D-SLR (Digital Single-Lens Reflex). Tibalah pilihan pada salah satu merek kamera, yang menurut saya kurang umum dipakai waktu itu. Ketika itu Ibu mau beli karena rekomendasi dari kakak sepupu yang kebetulan ikut jalan-jalan juga, terus dapet penawaran menarik 2 lensa, narrow view dan wide view lens plus tripod, wow. Dibelilah kamera itu, dicoba di dalam ruangan, karena saya tertarik cara kerjanya kamera ini, saya "mainan" kamera ini, pengen tau hasil fotonya kayak gimana. Nggak lama setelah itu, Ibu pun berkata yang kurang lebih gini:
Waktu itu nggak tau kenapa, Ibu Suri (Ibu saya, red.) mengajak saya dan adik jalan-jalan ke Jalan Kramat Gantung (dekat Tugu Pahlawan) untuk "liat-liat" kamera. Kata Ibu, kamera yang biasa dipakai kurang memuaskan, jadi mau cari yang bagusan sekalian. Akhirnya tibalah di sebuah toko retail resmi yang men-display beberapa kamera D-SLR (Digital Single-Lens Reflex). Tibalah pilihan pada salah satu merek kamera, yang menurut saya kurang umum dipakai waktu itu. Ketika itu Ibu mau beli karena rekomendasi dari kakak sepupu yang kebetulan ikut jalan-jalan juga, terus dapet penawaran menarik 2 lensa, narrow view dan wide view lens plus tripod, wow. Dibelilah kamera itu, dicoba di dalam ruangan, karena saya tertarik cara kerjanya kamera ini, saya "mainan" kamera ini, pengen tau hasil fotonya kayak gimana. Nggak lama setelah itu, Ibu pun berkata yang kurang lebih gini:
Ibu bingung makenya, kamu mau tah, Nak? Yawes buat kamu aja.
Aku Bebas... (dok. pribadi) |
Fotografi adalah seni menggambar dengan cahaya. Tombol shutter sebagai kuas, dan detektor sebagai kanvasnya
Obat vs Racun (dok. pribadi) |
Semua orang bisa menjadi fotografer, dan yang menentukan bagus atau tidaknya foto itu adalah taste dari si fotografer, bukan kamera.
Sang Pesolek (dok. pribadi) |
Walaupun tidak se-intens waktu saya bermain dengan Olim, gairah itu belum padam.
Jadilah Cahaya dalam Gelap (dok. pribadi) |
Sumber & Link terkait:
https://en.wikipedia.org/wiki/Digital_single-lens_reflex_camera
https://fa7graphy.wordpress.com/2013/09/22/memahami-kamera-dslr-dan-teori-dasar-fotografi/
Pengalaman pribadi
No comments:
Post a Comment